Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pemerintah mempunyai sasaran nan berat terutama menurunkan nomor kemiskinan ekstrem 0% pada 2024.
Wapres Minta Penggunaan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Dibenahi. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pemerintah mempunyai sasaran nan berat terutama menurunkan nomor kemiskinan ekstrem 0% pada 2024, sehingga penggunaan anggarannya kudu lebih efisien.
Hal tersebut menyambung pernyataan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas nan menyebut bahwa anggaran penanggulangan kemiskinan lebih banyak digunakan untuk rapat dan perjalanan dinas, Wapres menekankan bahwa biaya penanggulangan kemiskinan kudu tepat sasaran.
“Masalah penanggulangan kemiskinan itu bukan masalah anggaran, lantaran anggarannya sudah besar. Tapi pada keahlian nan lebih efektif, ini nan kudu dibenahi betul,” ujar Wapres dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (5/2/2023).
Wapres menerangkan bahwa sasaran penurunan kemiskinan nan ada saat ini adalah sasaran nan ditetapkan sebelum terjadi pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi Covid-19 nan melanda nyaris tiga tahun terakhir telah memperberat upaya penanggulangan, sehingga diperlukan kerja ekstra untuk mencapai sasaran tersebut.
“Kita tetap berambisi dengan beragam langkah melakukan langkah-langkah [yang] lebih efektif dan juga terobosan-terobosan dengan mempercepat gerakan, mengkoordinasikan semua langkah, dan kemudian membikin sasaran-sasaran prioritas dimana [angka] kemiskinan itu tinggi,” sambung Wapres.
Lebih jauh, Wapres menjelaskan bahwa anggaran penanggulangan kemiskinan pada dasarnya digunakan untuk dua program, ialah perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Perlindungan sosial diberikan agar masyarakat tetap mempunyai daya beli dipasar, paling tidak untuk membeli bahan baku di pasar.
“Kedua, (anggaran untuk) pemberdayaannya agar mereka bisa tidak lagi miskin. Dua (anggaran) itu memang besar dan tersebar di beragam kementerian lembaga,” tambahnya.
Menurut Wapres, anggaran tersebut wajar andaikan jumlahnya besar. Namun nan terpenting adalah ketepatan sasaran, koordinasi progam, dan konvergensi anggaran pada tiap kementerian/lembaga. “Anggaran ini jangan sampai masing-masing [kementerian/lembaga] menjalankan sendiri-sendiri, tapi ada konvergensi sehingga anggaran itu efektif,” pungkasnya.
(WHY)