Tanggapi Gempa Turki, PBB: Ini Krisis di Atas Krisis

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Koordinator residen PBB untuk Suriah mengatakan pada hari Rabu (8/2) bahwa 10,9 juta orang terkena akibat gempa bumi di Suriah.

 MNC Media)

Tanggapi Gempa Turki, PBB: Ini Krisis di Atas Krisis. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Koordinator residen PBB untuk Suriah mengatakan pada hari Rabu (8/2) bahwa 10,9 juta orang terkena akibat gempa bumi di Suriah. 

Sebelum musibah alam itu terjadi, sudah lebih dulu ada 15,3 juta orang nan memerlukan support kemanusiaan di negara tersebut, akibat perang kerabat selama lebih dari satu dekade.

“Jadi, ini adalah krisis di atas krisis,” ungkap El-Mostafa Benlamlih kepada wartawan di markas PBB di New York, dalam sebuah pengarahan video dari Damaskus.
Ia mengatakan, di Aleppo saja, mereka memperkirakan sepertiga rumah-rumah penduduk rusak alias hancur, sehingga memaksa sekitar 100.000 orang mengungsi.

Kelompok-kelompok support kemanusiaan menghadapi kelangkaan bahan bakar untuk melanjutkan operasional, suhu nan membeku serta jalan dan prasarana nan rusak.

Program Pangan Dunia (WFP) telah mengalokasikan pasokan makanan di wilayah tersebut, nan disebut Benlamlih cukup untuk memberi makan 100.000 orang selama seminggu. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dua pesawat nan mengangkut pasokan medis didatangkan ke Damaskus dari markasnya di Dubai. 

Akan tetapi lebih banyak pasokan nan diperlukan dengan segera.
Selain itu, jalan utama nan digunakan PBB untuk membawa support dari Gaziantep di Turki ke letak pengiriman menuju Suriah barat laut rusak akibat gempa dan sekarang ditutup.

"Sehingga kami tidak bisa mengirimkan barang-barang bantuan; kami sedang mencari rute alternatif,” kata Muhannad Hadi, koordinator support kemanusiaan PBB untuk Suriah, kepada wartawan dari Amman, Yordania. 

Ia mengatakan, mereka telah menerima berita pada Rabu (8/2) bahwa jalan itu sudah dibuka dan mereka bisa mulai mengirimkan beberapa pasokan Kamis (9/2) pagi.

PBB hanya mempunyai satu akses penyeberangan dari Turki ke Suriah. Bersama mitra-mitranya nan lain, setiap bulan mereka membawa 500 hingga 600 truk pasokan melintasi perbatasan ke wilayah nan berada di luar kendali pemerintahan di barat laut Suriah.

Pemerintah Suriah sendiri lebih suka semua support diangkut melalui ibu kota dan mau seluruh pemberian support tanggap gempa bumi diberikan melalui mereka. 

PBB mengaku, pengangkutan pasokan support melalui garis depan wilayah bentrok lebih kompleks dan pada 2022, hanya terdapat sembilan konvoi support nan pernah dilakukan. 

Sejauh ini, pada 2023, baru terdapat satu konvoi support di bulan Januari. Kelompok support kemanusiaan mengatakan, kedua jenis operasi – lintas perbatasan dan lintas garis – kudu saling melengkapi.

Sementara itu, PBB mengumumkan hibah sebesar USD25 juta (sekitar Rp378 miliar) pada hari Selasa untuk membantu memperkuat tanggapan kemanusiaan di Suriah dan Turki. 

Benlamlih mengatakan, Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths bakal tiba di letak musibah dalam beberapa hari ke depan. 

Tim penilaian kerusakan juga sudah tiba untuk melakukan penilaian kebutuhan secara menyeluruh.

Turki adalah salah satu area gempa bumi paling aktif di dunia.

Pada tahun 1999, lebih dari 17.000 orang tewas ketika gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo – nan terparah nan melanda Turki setelah puluhan tahun kala itu – mengguncang wilayah di dekat kota Duzce, di barat laut negara itu.

Oktober lalu, gempa berkekuatan 7 magnitudo melanda Laut Aegea, menewaskan 116 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang lainnya. Dua di antara seluruh korban tewas berasal dari kota Izmir.

(DKH)

Selengkapnya
Sumber