RSCM Ungkap Kronologi Meninggalnya Pasien Gagal Ginjal Akut

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Munculnya kembali dua kasus kandas ginjal akut (GGA) di DKI Jakarta nan diduga lantaran obat sirop nan diminum menjadi perhatian publik.

 Ilustrasi MNC Media)

RSCM Ungkap Kronologi Meninggalnya Pasien Gagal Ginjal Akut (FOTO: Ilustrasi MNC Media)

IDXChannel - Munculnya kembali dua kasus gagal ginjal akut (GGA) di DKI Jakarta nan diduga lantaran obat sirop nan diminum menjadi perhatian publik. Bahkan salah satu pasien meninggal dunia.

Menurut Direktur utama RSCM dr Lies Liastuti, Sp. JP(K), MARS bahwa pasien meninggal bumi setelah masuk ruang instalasi darurat gawat (IGD) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

"Pasien wafat saat masuk IGD RSCM, belum sempat masuk PICU," ungkap dr Lues kepada MNC Portal, Selasa (7/2/2023)

Perlu diketahui, pasien nan meninggal itu anak berumur 1 tahun sempat mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam dibeli di Apotek dengan merk Praxion. 

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air mini (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan, dan pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Sehubungan indikasi nan dialami seperti GGA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi family menolak dan membawanya pulang paksa. Namun, pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, kemudian kondisinya  mulai buang air kecil. 

Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif, sekaligus terapi fomepizole. Tak berselang lama, kurang lebih 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.

Dengan demikian, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan beragam pihak mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar dan Puslabfor Polri melakukan penelusuran epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti dan aspek akibat nan menyebabkan gangguan ginjal akut.

“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien” jelas dr. Syahril dikutip dari Sehat Negeriku laman Kemenkes

Sementara untuk pasien satunya (pasien kedua), dikatakan dr. Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta dalam kondisi lebih baik. Kemudian, tetap dalam perawatan intensif di RSCM. 

Kedua kasus GGA baru ini dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kendatinya, Kemenkes mengimbau agar setiap Dinkes di wilayah lain untuk aktif memantau pasien dengan indikasi GGA, dan segera merujuk ke rumah sakit ditunjuk Kemenkes untuk menangani pasien tersebut.

"Kondisi sudah lebih baik dan dalam perawtaan tim mahir RSCM," kata dr Ngabila. (RRD)

Selengkapnya
Sumber