PLN mencatat penjualan listrik di Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen alias 20,34 TWh.
Penjualan Listrik di Indonesia Timur Melesat, Bos PLN: Sinyal Pertumbuhan Industri. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - PT PLN (Persero) mencatat penjualan listrik mencapai 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pengguna pada 2022. Perolehan ini meningkat sebesar 15,75 TWh alias 6,17 persen dibanding tahun sebelumnya.
Secara regional, penjualan listrik seluruh wilayah Indonesia mengalami peningkatan. Namun, wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen alias 20,34 TWh.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, perihal tersebut menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat.
Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen alias 56,05 TWh dan regional Jawa, Madura dan Bali sebesar 5,78 persen alias 194,42 TWh.
Secara sektoral dan berurutan pada 2022, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, upaya 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen dan jasa multiguna, traksi serta curah menyumbang 0,79 persen.
"Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi. Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada tahun 2022 menjadi bukti nyata bahwa kita berbareng sukses menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik dunia nan tidak menentu,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).
Halaman : 1 2